Drew dan Walker Parkers, dan juga si kembar Shane dan Shana merencanakan pembalasan 2 Halloween terakhir yang telah dirusak oleh Tabby dan Lee, si anak populer. Sudah banyak yang kami rencanakan, akhirnya kami barancana untuk mengadakan pesta yang mengerikan untuk mereka berdua. Mulai dengan dekor lendir hijau yang mengerikan kami datangkan. Ditambah dengan sarang laba-laba dan Tarantula periharaan Walker telah siap. Semua itu direncanakan hanya untuk membalas Tabby dan Lee.
Namun semua tiba-tiba gagal karena mereka tiba-tiba mengabarkan kami bahwa mereka tidak bisa datang malam itu. Kami hanya bisa terdiam lemas mendengar kabar itu. Semua yang kami rencanakan dengan menghabiskan banyak waktu dan tenaga sia-sia. Rencana tahun kemari itu gagal begitu saja.
Halloween tahun ini kami mendapatkan beberapa rencana. Mulai dari hayalan Drew untuk menjebak mereka di rumah nenek-kakek psikopat sehingga mereka hilang selamanya. Tapi itu hanyalah hayalan yang sulit untuk diwujudkan. Kami tidak merencanakan untuk membuat pesta seperti tahun kemarin yang gagal total. begitu lama kami menguras otak, akhirnya kami menyerahkan rencana itu kepada si kembar Shane dan Shana untuk rencana balas dendam yang paling mengerikan bagi mereka berdua.
Malamnya kami sudah siap untuk keluar dengan rencana balas dendam kami. Namunn Drew mendapat masalah, ia tidak mendapat izin dari ibunya setelah ia membaca sebuah berita dikoran. Berita itu cukup mengerikan di hari Halloween ini. "KEJADIAN MISTERIUS: 4 ORANG MENGHILANG" demikian berita dikoran dengan semua huruf kapital itu. Kami sedikit membaca berita itu, dan ternyata dalam 5 hari terakhir ini 5 orang dewasa menghilang, dan semua dengan perawakan gendut.
"Tapi mom, kalau hanya orang dewasa yang hilang, kenapa aku tidak boleh keluar untuk Halloween malam ini" Protes Drew kepada ibunya. Ibunya hanya menjawab "Sori lebih baik jangan, ibu tidak mengizinkan." Dengan demikian rencana pembalasan kami gagal untuk kedua kalinya pikirku. Namun keajaiban terjadi, ayah Drew tiba-tiba mengizinkannya untuk pergi. Dengan syarat "kau boleh ikut kalau pergi bersama-sama" kata ayahnya "Jangan pergi jauh-jauh, dan jangan berpisah dari temanmu, Oke?". "Thanks Dad" Seru Drew dengan semangat.
Akhirnya kami berdua, Drew dan Walkers pergi dimalam Halloween. Seperti biasa meminta permen ke setiap rumah. Malam yang sempurna ditemani Tabby dan Lee, target balas dendam kami. Sampai dirumah ujung blok kami tak sengaja menabrak 2 orang sampai kami terjatuh, begitu terkejutnya kami kedua orang itu berwajah labu Jack-o-'Lantern. Tabby menoleh ke arah kami "kalian mau menakuti kami ya?" ia bertanya. "Kami tau itu Shane dan Shana" Lee menambahkan. Namun kami hanya diam, begitu juga kedua kepala labu itu.
Kemudian salah satu kepala labu mulai berbicara "kita ke tempat lain saja" berbicara dengan suara parau. "Ke tempat lain" rekannya mengulangi dengan suara parau juga. Mulut yang terukir sama sekali tidak bergerak, suara itu berasal dari dalam kepalanya yang berapi. Tabby dan Lee sempat menolak ajakan kepala labu itu, tapi mereka memaksa. Kemudian kami berjalan menjauhi blok kami. "Apa maksudnya ini" bisik Walker kepadaku "Rencana kita kan bukan begini, mau dibawa kemana kita?"
Kami terus berjalan sampai melewati daerah kosong ke tempat yang tidak kami kenal. "Mau kemana kita?" Tabby bertanya ke si kepala labu. "Ke tempat yang lebih baik" hanya itu yang dikatakan si kepala labu. Kami berjalan semakin menjauh dan melewati hutan. Aku teringat berita dikoran tentang empat orang yang hilang. Dan juga teringat pesan Mom untuk selalu berada di tempat terang dan ramai. Seharusnya malam-malam begini kami tidak masuk ke hutan.
Tak lama terlihat cahaya perumahan, dan kami menerobos. "Rasanya aku baru melihat daerah ini" Seru Walker, namun tak ada yang menanggapi. Kami sibuk merapihkan diri dari daun-daun yang menempel.
Kemudian kami bergegas menuju rumah pertama. Seorang wanita muda membuka pintu. Ia sedang menggendong bayi, kemudian memasukkan batang-batang cokelat kecil ke kantong kami. Si bayi menengok ke kepala labu dan tersenyum. Dirumah berikutnya ada sepasang nenek-kakek. Karena mereka tidak punya permen, mereka membagikan koin kepada kami.
"Wah ini baru asyik" Sahut Lee. "Semua rumah berdekatan, kita bisa mendatangi seratus rumah secara singkat!" Tabby menambahkan. Kami mendatangi setiap rumah-rumah kecil yang seakan-akan tidak ada habisnya.
Kantong permen kami sudah hampir penuh. Kami bersitirahat di pojok jalan karena tali sepatu Walker terlepas. "Cepat" desak salah satu kepala labu. "Ya, jangan buang-buang waktu" kata kepala labu yang lainnya.
Kantong permen kami sudah mulai penuh. "Malm sudah larut," kataku sambil memandang keliling "Lagi pula anak-anak lain sudah pulang."
"Masih banyak rumah" si kepala labu berkata "Kalian tidak bisa berhenti! Untuk SELAMA-LAMANYA!" tambah sikepala labu sembari melayang-layang diatas kami.
"Berhenti" aku berkata, "Kalian bukan Shane dan Shana, apa yang kalian lakukan kepada temanku."
"Jadi begini cara kalian membuat lelucon Halloween?" tanya Tabby sambil mencibir "Kostumnya memang bagus, tapi kami tahu ini Shane dan Shana". Ia dan Lee mengangkat kepala labu "lihat ini....." Kedua kepala labu itu langsung copot dari bahunya. Kami berempat menjerit serentak- Sebab sosok berkostum itu tanpa kepala.
"Hee hee hee" kepala terpenggal itu tertawa bersamaan. Seraya tubuh tanpa kepala mereka memungut kepalanya direrumputan. Kami mencoba untuk kabur, tapi kemudian kami sadar bahwa kami tidak bisa kabur. Daerah itu sudah kosong, hanya ada kami berenam. Kedua kepala labu itu mendekati. "Masih banyak rumah yang belum kita datangi. Masih banyak. Masih banyak." kedua kepala menyahut berbarengan. "Berapa lama lagi kita harus berkeliling?" tanya Tabby. "Selama-lamanya" sahut si kepala labu.
Seorang wanita membuka pintu "Wah sudah malam begini masih berkeliling berkeliling juga, kalian tinggal disini?"
"Bukan" jawabku "Justru kami tak tahu daerah ini. kami dipaksa terus berkeliling oleh mahluk labu tanpa kepala, mereka bilang kami harus berkeliling selamanya. Kami butuh pertolongan. Tolonglah kami! Anda harus menolong kami."
"Ha ha! Kau lucu sekali" kata wanita itu "Kau pandai sekali mengarang cerita" Ia sudah keburu menutup pintu. Dirumah-rumah selanjutnya kami tidak mencoba meminta pertolongan, kami tahu mereka tidak aka percaya.
"Kantong kami sudah penuh, lihat ini" protesku kepada si kepala labu "Itu soal gampang" ujar si kepala labu. "Gampang bagaimana?" Tabby meratap. "Sekarang kalian mulai makan" perintah si kepala labu. Dan kami makan banyak permen dan cokelat sampai kami merasa mual. "Aku.... tidak.... bisa.... makan.... apa-apa lagi" Tabby berkata susah payah. "Masih banyak rumah untuk didatangi" jawab si kepala labu tidak perduli "Kalian harus terus berkeliling! Untuk selama-lamanya"
Kami terpaksa berjalan dan mendatangi rumah selanjutnya. Betapa terkejutnya kami bahwa yang membuka rumah selanjutnya wanita dengan kepala Jack-o-'Lantern. Kami tak sempat memperhatikan permen apa yang ia masukkan. "Ayo masih banyak rumah" desak kedua kepala labu "Keliling lagi!". Dirumah-rumah berikutnya semua berkelapa labu yang menyambut.
Tabby dan Lee mamutuskan untuk tidak berkeliling lagi, mereka hanya duduk dijalan. Kami pun mengikuti mereka berdua. Namun saat itu juga mahluk-mahluk labu mulai keluar dan semua pintu rumah disana terbuka. Semua kepala labu menghampiri kami. Mereka mulai mengelilingi kami seperti yang dilakukan oleh kedua mahluk labu selama ini. Dan mereka berteriak "Trick-or-treat! Trick-or-treat! Trick-or-treat!"
Empat mahluk berjalan ke tengah-tengah lingkaran. Dan betapa terkejutnya kami dengang apa yang mereka bawa. Mereka mengangkat tangan setinggi pinggang. Dan masing-masing membawa kepala labu. Empat kepala labu tambahan
"Ini untuk kalian" kata si kepala labu "Untuk mengganti kepala kalian yang lama" mahluk itu memasang labu ke kepala Tabby, sama juga dengan nasib Lee. Lee berusaha kabur, tapi mahluk itu sengan sigap menghalangi. Sambil berusaha melepaskan kepala baru mereka, mereka lari tunggang langgang tak tentu arah.
Dan kemudian mahluk-mahluk itu menghampiri aku dan Walker. Mereka mengangkat kepala labu tinggi-tinggi. "Jangan....!" aku memohon "Jangan!" Walker ikut memekik. Kemudian kami mulai tertawa terbahak-bahak. Mahluk itu menurunkan kepala labu dan kepala mereka pun mulai berubah menjadi kepala Shane dan Shana.Kami tertawa bersama dan mulai menari-nari seperti kesurupan.
"Kita berhasil, kita berhasil membuat mereka ketakutan setengah mati" aku berkata. "Mereka pasti tidak akan melupakannya seumur hidup" Walker menimpali. Aku menghampiri Shane dan Shana dan memeluk mereka "Ternyata ada untungnya punya teman mahluk asing dari planet lain!" "Sssr! Jangan keras-keras" Shane mewanti-wanti sambil melihat keliling.
"Jangan sampai ada yang tahu bahwa kami bukan penghuni bumi" Shana menambahkan. Shane bangkit dan berpaling ke kepala labu yang masih mengelilingi kami "Terima kasih saudara-saudaraku, sebaiknya kalian cepat pulang sebelum ada yang mengetahui daerah ini sudah kita ambil alih" kepala-kepala labu itu melambaikan tangan, dan beberapa detik kemudian jalan menjadi lengang.
"Sekali lagi terima kasih," aku berkata kepada Shane dan Shana. "Dan kabar baiknya punya teman mahluk asing, mereka tidak makan permen" ucap Walker "Permen ini semua untuk kami?" "Benar" sahut Shane dan Shana.
"Omong-omong aku tidak pernah melihat kalian makan," kataku pada mereka "Apa sih makanan kalian?"
Shana mengulurkan tangan dan mencubitku "Kau masih terlalu kurus Drew" sahutnya "Kau akan tahu apa makanan kami kalau kau sudah gemuk dan mulai dewasa"
"Yeah" Shane menimpali "Penduduk planet kami hanya makan orang dewasa yang gemuk, jadi untuk saat ini kamu belum terlalu kuatir" Aku tercengang, "Ka-kalian bercanda kan?" tanyaku "Shane? Shana? ini cuma lelucon kan, ya kan?"
Akhirnya kami berdua, Drew dan Walkers pergi dimalam Halloween. Seperti biasa meminta permen ke setiap rumah. Malam yang sempurna ditemani Tabby dan Lee, target balas dendam kami. Sampai dirumah ujung blok kami tak sengaja menabrak 2 orang sampai kami terjatuh, begitu terkejutnya kami kedua orang itu berwajah labu Jack-o-'Lantern. Tabby menoleh ke arah kami "kalian mau menakuti kami ya?" ia bertanya. "Kami tau itu Shane dan Shana" Lee menambahkan. Namun kami hanya diam, begitu juga kedua kepala labu itu.
Kemudian salah satu kepala labu mulai berbicara "kita ke tempat lain saja" berbicara dengan suara parau. "Ke tempat lain" rekannya mengulangi dengan suara parau juga. Mulut yang terukir sama sekali tidak bergerak, suara itu berasal dari dalam kepalanya yang berapi. Tabby dan Lee sempat menolak ajakan kepala labu itu, tapi mereka memaksa. Kemudian kami berjalan menjauhi blok kami. "Apa maksudnya ini" bisik Walker kepadaku "Rencana kita kan bukan begini, mau dibawa kemana kita?"
Kami terus berjalan sampai melewati daerah kosong ke tempat yang tidak kami kenal. "Mau kemana kita?" Tabby bertanya ke si kepala labu. "Ke tempat yang lebih baik" hanya itu yang dikatakan si kepala labu. Kami berjalan semakin menjauh dan melewati hutan. Aku teringat berita dikoran tentang empat orang yang hilang. Dan juga teringat pesan Mom untuk selalu berada di tempat terang dan ramai. Seharusnya malam-malam begini kami tidak masuk ke hutan.
Tak lama terlihat cahaya perumahan, dan kami menerobos. "Rasanya aku baru melihat daerah ini" Seru Walker, namun tak ada yang menanggapi. Kami sibuk merapihkan diri dari daun-daun yang menempel.
Kemudian kami bergegas menuju rumah pertama. Seorang wanita muda membuka pintu. Ia sedang menggendong bayi, kemudian memasukkan batang-batang cokelat kecil ke kantong kami. Si bayi menengok ke kepala labu dan tersenyum. Dirumah berikutnya ada sepasang nenek-kakek. Karena mereka tidak punya permen, mereka membagikan koin kepada kami.
"Wah ini baru asyik" Sahut Lee. "Semua rumah berdekatan, kita bisa mendatangi seratus rumah secara singkat!" Tabby menambahkan. Kami mendatangi setiap rumah-rumah kecil yang seakan-akan tidak ada habisnya.
Kantong permen kami sudah hampir penuh. Kami bersitirahat di pojok jalan karena tali sepatu Walker terlepas. "Cepat" desak salah satu kepala labu. "Ya, jangan buang-buang waktu" kata kepala labu yang lainnya.
Kantong permen kami sudah mulai penuh. "Malm sudah larut," kataku sambil memandang keliling "Lagi pula anak-anak lain sudah pulang."
"Masih banyak rumah" si kepala labu berkata "Kalian tidak bisa berhenti! Untuk SELAMA-LAMANYA!" tambah sikepala labu sembari melayang-layang diatas kami.
"Berhenti" aku berkata, "Kalian bukan Shane dan Shana, apa yang kalian lakukan kepada temanku."
"Jadi begini cara kalian membuat lelucon Halloween?" tanya Tabby sambil mencibir "Kostumnya memang bagus, tapi kami tahu ini Shane dan Shana". Ia dan Lee mengangkat kepala labu "lihat ini....." Kedua kepala labu itu langsung copot dari bahunya. Kami berempat menjerit serentak- Sebab sosok berkostum itu tanpa kepala.
"Hee hee hee" kepala terpenggal itu tertawa bersamaan. Seraya tubuh tanpa kepala mereka memungut kepalanya direrumputan. Kami mencoba untuk kabur, tapi kemudian kami sadar bahwa kami tidak bisa kabur. Daerah itu sudah kosong, hanya ada kami berenam. Kedua kepala labu itu mendekati. "Masih banyak rumah yang belum kita datangi. Masih banyak. Masih banyak." kedua kepala menyahut berbarengan. "Berapa lama lagi kita harus berkeliling?" tanya Tabby. "Selama-lamanya" sahut si kepala labu.
Seorang wanita membuka pintu "Wah sudah malam begini masih berkeliling berkeliling juga, kalian tinggal disini?"
"Bukan" jawabku "Justru kami tak tahu daerah ini. kami dipaksa terus berkeliling oleh mahluk labu tanpa kepala, mereka bilang kami harus berkeliling selamanya. Kami butuh pertolongan. Tolonglah kami! Anda harus menolong kami."
"Ha ha! Kau lucu sekali" kata wanita itu "Kau pandai sekali mengarang cerita" Ia sudah keburu menutup pintu. Dirumah-rumah selanjutnya kami tidak mencoba meminta pertolongan, kami tahu mereka tidak aka percaya.
"Kantong kami sudah penuh, lihat ini" protesku kepada si kepala labu "Itu soal gampang" ujar si kepala labu. "Gampang bagaimana?" Tabby meratap. "Sekarang kalian mulai makan" perintah si kepala labu. Dan kami makan banyak permen dan cokelat sampai kami merasa mual. "Aku.... tidak.... bisa.... makan.... apa-apa lagi" Tabby berkata susah payah. "Masih banyak rumah untuk didatangi" jawab si kepala labu tidak perduli "Kalian harus terus berkeliling! Untuk selama-lamanya"
Kami terpaksa berjalan dan mendatangi rumah selanjutnya. Betapa terkejutnya kami bahwa yang membuka rumah selanjutnya wanita dengan kepala Jack-o-'Lantern. Kami tak sempat memperhatikan permen apa yang ia masukkan. "Ayo masih banyak rumah" desak kedua kepala labu "Keliling lagi!". Dirumah-rumah berikutnya semua berkelapa labu yang menyambut.
Tabby dan Lee mamutuskan untuk tidak berkeliling lagi, mereka hanya duduk dijalan. Kami pun mengikuti mereka berdua. Namun saat itu juga mahluk-mahluk labu mulai keluar dan semua pintu rumah disana terbuka. Semua kepala labu menghampiri kami. Mereka mulai mengelilingi kami seperti yang dilakukan oleh kedua mahluk labu selama ini. Dan mereka berteriak "Trick-or-treat! Trick-or-treat! Trick-or-treat!"
Empat mahluk berjalan ke tengah-tengah lingkaran. Dan betapa terkejutnya kami dengang apa yang mereka bawa. Mereka mengangkat tangan setinggi pinggang. Dan masing-masing membawa kepala labu. Empat kepala labu tambahan
"Ini untuk kalian" kata si kepala labu "Untuk mengganti kepala kalian yang lama" mahluk itu memasang labu ke kepala Tabby, sama juga dengan nasib Lee. Lee berusaha kabur, tapi mahluk itu sengan sigap menghalangi. Sambil berusaha melepaskan kepala baru mereka, mereka lari tunggang langgang tak tentu arah.
Dan kemudian mahluk-mahluk itu menghampiri aku dan Walker. Mereka mengangkat kepala labu tinggi-tinggi. "Jangan....!" aku memohon "Jangan!" Walker ikut memekik. Kemudian kami mulai tertawa terbahak-bahak. Mahluk itu menurunkan kepala labu dan kepala mereka pun mulai berubah menjadi kepala Shane dan Shana.Kami tertawa bersama dan mulai menari-nari seperti kesurupan.
"Kita berhasil, kita berhasil membuat mereka ketakutan setengah mati" aku berkata. "Mereka pasti tidak akan melupakannya seumur hidup" Walker menimpali. Aku menghampiri Shane dan Shana dan memeluk mereka "Ternyata ada untungnya punya teman mahluk asing dari planet lain!" "Sssr! Jangan keras-keras" Shane mewanti-wanti sambil melihat keliling.
"Jangan sampai ada yang tahu bahwa kami bukan penghuni bumi" Shana menambahkan. Shane bangkit dan berpaling ke kepala labu yang masih mengelilingi kami "Terima kasih saudara-saudaraku, sebaiknya kalian cepat pulang sebelum ada yang mengetahui daerah ini sudah kita ambil alih" kepala-kepala labu itu melambaikan tangan, dan beberapa detik kemudian jalan menjadi lengang.
"Sekali lagi terima kasih," aku berkata kepada Shane dan Shana. "Dan kabar baiknya punya teman mahluk asing, mereka tidak makan permen" ucap Walker "Permen ini semua untuk kami?" "Benar" sahut Shane dan Shana.
"Omong-omong aku tidak pernah melihat kalian makan," kataku pada mereka "Apa sih makanan kalian?"
Shana mengulurkan tangan dan mencubitku "Kau masih terlalu kurus Drew" sahutnya "Kau akan tahu apa makanan kami kalau kau sudah gemuk dan mulai dewasa"
"Yeah" Shane menimpali "Penduduk planet kami hanya makan orang dewasa yang gemuk, jadi untuk saat ini kamu belum terlalu kuatir" Aku tercengang, "Ka-kalian bercanda kan?" tanyaku "Shane? Shana? ini cuma lelucon kan, ya kan?"
0 komentar:
Posting Komentar