Ini malam pertamaku menjadi satpam di rumah sakit jiwa St. Elizabeth. Berjaga seperti biasa dulu aku menjadi penjaga malam di tempat lainnya. Karena sudah mempunyai pengalaman 7 tahun sebagai satpam, aku tenang saja berjaga disini.
Hari ini aku dapat shif malam di rumah sakit ini. Aku berjaga mengawasi CCTV, itu artinya semalaman aku hanya duduk di depan monitor. Dari awal berjaga menjaga ditemani secangkir kopi hanya menatap monitor. Rumah sakit ini begitu sepi, kukira hampir semua staf dan suster sudah tidur karena hanya beberapa suster yang kulihat berlalu lalang.
Dan juga pasien di kamar 19 tampaknya belum tertidur. Dari tadi ia hanya duduk menunduk, Ia seorang pemuda dengan postur orang tua. Ia hanya maju mundur menggerakkan badannya, terkadang berkeliling mencari pintu kamarnya. Kemudian ia juga berlari-lari kecil mengitari kamar. Pemuda yang malang pikirku, di usianya yang sekarang ia harus mendekam di rumah sakit ini. Tepat jam 2 malam akhirnya pemuda itu tertidur.
Ketika fajar tiba supervisorku akhirnya datang. Ia orang yang periang dan baik, dan itu saat pertama aku bertemu dengannya. Ia bertanya tentang pekerjaan ini. "Pekerjaan ini enak" jawabku "Meskipun rumah sakit ini aga menakutkan." lanjutku sambil tertawa. Tapi jawabannya mungkin tak akan pernah ku lupakan seumur hidupku. "Ya, rumah sakit jiwa ini semakin menakutkan setelah kosong bertahun-tahun lamanya."
0 komentar:
Posting Komentar